Selasa, 03 Maret 2009

GALIAN PASIR CIBULAN DITUTUP


Pemkab Kuningan kembali menunjukkan ketegasannya terhadap perusak lingkungan dan fasilitas umum masyarakat. Akibat merusak fasilitas jalan raya sepanjang 1,5 km, galian pasir di Blok Picung Desa Cibulan, Kecamatan Cidahu, Selasa (3/2), digerebek Satpol PP. Aksi penggrebekan satu pleton Satpol PP diarahkan untuk menutup operasi galian pasir di desa tersebut. Penutupan dilakukan pada pukul 14.00. Prosesnya berlangsung lancar, tak ada reaksi dari para, pekerja termasuk pemilik galian, PT Buana Cemerlang.

Dampak aktivitas galian tersebut telah mengakibatkan jalan hotmiks di Desa Cibulan rusak parah. Ratusan warga Desa Cibulan dan sekitarnya yang merasa dirugikan akibat aktivitas operasi galian juga tidak mau ketinggalan. Mereka ikut membantu proses penutupan oleh Satpol PP, dan sebagian mengawasi dari kejauhan.

Penutupan dilakukan dalam bentuk pemasangan portal besi di pintu keluar galian menuju jalan raya oleh puluhan aparat Satpol PP dibantu warga. Dengan pematokan portal otomatis galian pasir di Blok Picung Desa Cibuan berhenti.

Kepala Satpol PP, Indra Purwantoro melalui Kasi Ops Sudharsono SIP menjelaskan, penutupan dilakukan atas perintah Bupati Kuningan H Aang Hamid Suganda melalui Plt Sekda Drs H Djamaudin Noor MM. Titik berat kita bukan karena melanggar perizinan, tapi galian pasir telah mengakibatkan fasilitas jalan yang telah dibangun oleh pemkab rusak parah sepanjang 1,5 km.(rdr)


--==oOo==--


RATUSAN PEDAGANG PASAR CILIMUS MENGAMUK


Ratusan pedagang Pasar Cilimus gabungan pedagang pasar barat dan pasar timur, Selasa (3/3), mengamuk setelah mendengar adanya informasi harus dikosongkannya lokasi pasar mulai Jumat (6/3) mendatang.

Secara spontan ratusan pedagang termasuk ibu-ibu dan orang tua yang tergabung dalam wadah Forum Komunikasi Pasar Cilimus (FKPC) Kab. Kuningan, mendatangi camat setempat yang kantornya tidak terlalu jauh dari Pasar Cilimus. Kedatangan mereka yang bergerombol itu mengundang perhatian masyarakat yang tengah lalu lalang di daerah tersebut.
Namun, para pedagang kembali dibuat kesal karena ternyata di lokasi tersebut, Camat Cilimusnya tidak ada di tempat, begitu pula pengurus Badan Perwakilan Desa (BPD) Cilimus dan kepala Desa Cilimus, sehingga mereka terpaksa mengutus beberapa orang pedagang untuk menjemput para pejabat bersangkutan.

Setelah sekitar satu jam, akhirnya para pejabat tersebut dapat dihadirkan di aula kantor Kecamatan Cilimus. Kesempatan itu, dijadikan pedagang untuk mengungkapkan unek-uneknya karena pembahasan antara perwakilan pedagang dengan jajaran Pemkab Kuningan ternyata tidak memuaskan, malah menguatkan keinginan rekanan untuk segera membangun Pasar Cilimus.(MD)


--==oOo==--


PULUHAN RUMAH DI DESA BAOK DILANDA BANJIR


Puluhan rumah di Dusun Manis Desa Baok Kec. Ciwaru dilanda banjir bandang menyusul meluapnya Sungai Cijurai akibat hujan deras yang mengguyur wilayah bersangkutan dalam beberapa hari terakhir.
Menurut pantauan kuningannews, Selasa (3/3), menyebutkan, tidak ada korban jiwa atau luka akibat musibah tersebut, namun aktiVitas warga agak terganggu karena ketinggian air mencapai 1,5 meter atau setinggi pinggang orang dewasa. Sebelum air susut, warga memilih diam di rumahnya masing-masing sambil berharap hujan deras segera berhenti.

Diperoleh informasi, banjir menggenangi kawasan perkampungan tersebut sejak Senin (2/3) malam sekira pukul 19.00 WIB menyusul meluapnya air Sungai Cijurai. Beruntung mulai pukul 22.00 WIB air sudah mulai menyusut. Meski demikian, hingga Selasa (3/3) pagi, genangan lumpur dan tanah masih menghiasi kawasan tersebut. Diperkirakan, lumpur ini akan terus menggenang kalau hujan kembali turun. Kendati banjir di wilayah perkampungan setempat dianggap biasa setiap musim hujan datang, namun musibah ini tetap merepotkan warga.(MD)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar