Senin, 09 Maret 2009

ROAD RACE GEBRAK KUNINGAN




Minggu (8/3), Kabupaten Kuningan benar-benar digebrak oleh dua tokoh kaliber nasional. Yakni Ketua DPD RI, Prof Dr Ir H Ginandjar Kartasasmita dan mantan Ketua BPP Gapensi, Ir H Agus Gurlaya Kartasasmita. Kedua tokoh kakak beradik tersebut terjun ke Kabupaten Kuningan untuk mencari simpati masyarakat Kota Kuda. Sebab, keduanya tengah mengikuti persaingan Pemilu 2009 dalam porsi yang berbeda.

Meskipun caranya berbeda, namun kegiatan dua tokoh nasional tersebut tidak bisa dipisahkan. Caleg DPR RI dari Partai Golkar nomor urut 1, Ir H Agus Gurlaya Kartasasmita lebih dulu menggebrak Kuningan melalui kegiatan khitanan masal, pukul 08.00. Kegiatan sosial yang terpusat di kompleks Toko Milik Bersama (MB) di Kampung Serang, Kelurahan Awirarangan itu membeludak hingga mencapai ratusan. Sebab, para anak khitan didatangkan dari lima dapil se-Kabupaten Kuningan. Rata-rata mereka berasal dari keluarga tidak mampu.

Ir H Agus Gurlaya Kartasasmita mengungkapkan rasa bahagianya bisa menjalin persaudaraan, sekaligus berbagi dengan masyarakat Kuningan, terutama yang kurang mampu. Sebagai caleg, Agus meminta doa agar kebersamaannya dengan masyarakat Kuningan terus terjaga dengan baik. Banyak gagasan yang ingin ditumpahkan untuk membantu peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya di Kuningan.

Sementara itu, di Sirkuit Jalan Lingkar Baru Purwawinangun-Cijoho, para pembalap Kuningan tidak bisa dianggap remeh. Hal itu ditegaskan master ceremony (MC) nasional Orin Gutawa dalam Kejuaraan Road Race Ginandjar Kartasasmita Cup.
Kejuaraan yang dibuka oleh ketua DPD RI yang kini mencalonkan kembali menjadi anggota DPD RI untuk Pemilu 2009, Prof DR Ir H Ginandjar Kartasasmita itu, berlangsung seru. Sedikitnya 122 starter dari berbagai pelosok Indonesia bersaing dalam even yang diselenggarakan Paguyuban Otomotif Kuningan (Patok).

Pembalap Kuningan berhasil mendominasi kejuaraan tersebut di berbagai kelas. Seperti Asep Herdiansyah, pembalap Kuningan dari tim FMS Boxer Yan’s Agunk Motor itu sukses merajai di tiga kelas, yakni kelas bebek 4 tak 110 cc lokal, kelas bebek 2 tak, hingga 125 cc lokal wilayah Cirebon, dan kelas bebek 2 tak 110 cc lokal. Pembalap Kuningan lainnya, Aditya Saputra dari Putra Pandawa Racing Team berhasil merajai di kelas bebek 4 tak 110 cc TU lokal wilayah Cirebon. Kemudian dua kelas lainnya berhasil direbut Alviana Yusuf, pembalap Kuningan asal Tim Jakarta Motor Jumbo Oil. Dua kelas itu adalah kelas bebek 2 tak hingga 125 cc open dan kelas bebek 2 tak 125 cc TU pemula plus. Sedangkan pembalap Kuningan Yusuf Hendra memimpin di kelas sport STD hingga 155 cc open.

Sedangkan sisa kelas lainnya masing-masing direbut pembalap Cimahi, Semprul ARC di kelas OMR matic open free for all. Di kelas bebek 4 tak 110 cc STD pemula direbut pembalap Tasikmalaya Aditya Herdiana, kelas bebek 4 tak 110 cc lokal dan kelas bebek 4 tak 125 cc TU pemula diraih pembalap Cirebon, Kusen Chapunk, serta di kelas bebek 4 tak 119 cc TU pemula plus direbut pembalap Ciamis, Adi Bontot. Terakhir pembalap Sumedang Krisnovyan berhasil merajai di kelas OMR Honda.
Prestasi mereka tidak didapat dengan mudah. Lewat guyuran hujan, harus ekstra hati-hati untuk tetap bisa bersaing ketat. Begitupula belasan ribu penonton, meskipun hujan tidak mau beranjak dari sirkuit untuk menyaksikan aksi para pembalap kesayangannya. (RDR)


--==oOo==--


DEWAN KEHORMATAN GURU




Maraknya aksi kekerasan pelajar sekaligus kekerasan guru yang dipublikasikan di berbagai media, disesalkan pengurus PGRI Kabupaten Kuningan. Ketua PD PGRI Kabupaten Kuningan, Dedi Supardi SAg MPd mengatakan, prilaku kekerasan guru seperti yang ditayangkan media sangat disayangkan. Menurutnya, pendekatan punishment terhadap siswa sudah tidak bisa diterapkan di sekolah. Saat ini justru yang perlu diterapkan adalah pendekatan reward, mendorong mereka untuk berprestasi.

Ketua PD PGRI Kabupaten Kuningan, Dedi Supardi SAg MPd belum lama ini mengatakan. Sekolah itu pusat budaya yang bersifat ideal. Guru adalah seorang pendidik yang segala sesuatunya harus mencerminkan budaya ideal tersebut. Karena gurulah yang digugu dan ditiru oleh anak didiknya. Sikap dan segala sesuatu yang ada pada guru, sebetulnya merupakan proses pendidikan. Kalau guru berprilaku keras maka siswanya pun akan seperti itu. Makanya kekerasan yang marak di Indonesia tersebut sangati disesalkan.

Untuk mengantisipasinya, perlu ada penerapan UU tentang guru yang di dalamnya dibentuk Dewan Kehormatan Guru. Karena dengan adanya Dewan Kehormatan Guru, maka terdapat satu lembaga yang bertugas mengkaji kelayakan guru yang bisa direkomendasikan ke Dinas Pendidikan. Dengan adanya lembaga yang mengkaji kelayakan guru, sejauhmana mereka menjalankan kode etik guru dan lain sebagainya, maka diharapkan profesionalisme guru di Kuningan lebih meningkat. Sehingga, aksi kekerasan seperti yang dilansir di media tidak akan terjadi di Kuningan.(rdr)



--==oOo==--


BERJAYA DI OLIMPIADE JABAR



MTs Husnul Khotimah Desa Manis Kidul, Kecamatan Jalaksana, Kabupaten Kuningan, kembali menuai prestasi gemilang. Seperti pada olimpiade tingkat provinsi yang diselenggarakan oleh Departemen Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Barat, 6-7 Maret 2009 di Hotel Sarimas, Ciater, Kabupaten Subang.

Sekolah yang bernaung di bawah Pondok Pesantren Husnul Khotimah Kuningan itu mampu menyabet juara 1 pada olimpiade fisika dan matematika tingkat Provinsi Jawa Barat. Mereka adalah Faris Jaisyi Umam juara 1 olimpiade matematika, Yudrika Azka juara 1 olimpiade fisika, dan Soemi Purbowaseso Ir sebagai pembimbing fisika terbaik 1.

Di waktu bersamaan, siswa MTs Husnul Khotimah lainnya, Farhan Syakir, meraih juara 1 olimpiade matematika se-Banten, DKI, dan Jawa Barat, yang diselenggarakan oleh SMPIT As Syifa Boarding School, Subang, Jawa Barat, 7-8 Maret 2009.
Prestasi tersebut tentu saja menggembirakan pihak civitas akademika Husnul Khotimah yang saat ini sedang mempersiapkan diri untuk menyelenggarakan seleksi penerimaan santri baru (PSB) angkatan XVI, 15 Maret 2009.

Kepala MTs Husnul Khotimah, Imam Nur Suharno SPd MPdI misalnya yang ketika itu didampingi pembimbing lomba Soemi Purbowaseso Ir dan Dani Abdurrahman SPdI. Pihaknya sangat bersyukur para siswanya mampu berjaya di olimpiade se-Banten, DKI, dan Jabar.(RDR)



--==oOo==--


ULTAH TKIT DARUL AMANAH SEMARAKl




Bertepatan dengan momentum Maulid Nabi Muhammad SAW, kemarin (7/3) TK Islam Terpadu (TKIT) Darul Amanah Kelurahan Purwawinangun, Kecamatan Kuningan, memperingati ulang tahunnya yang kelima. Dalam acara itu, aneka lomba yang mengundang perhatian masyarakat, digelar.

Selain mengadakan berbagai lomba seperti mewarnai, azan, hafalan surat-surat, dan peragaan busana muslim, pihak sekolah juga memberikan santunan terhadap anak yatim. Sedikitnya 70 anak yatim diberikan santunan oleh pihak pengelola TK. Pentas seni dari anak-anak TKIT Darul Amanah juga ditampilkan. Acara bertambah semarak saat diputarkan video selayang pandang kegiatan anak-anak TK.

Kepala TKIT Darul Amanah, Mimi Garmiasih SS menyebutkan, tema kegiatan yang diangkat adalah Kretarif Berkarya, Tulus Mengabdi, Peduli Sesama. Melalui kegiatan itu, pihaknya berharap seluruh anak TK dan PAUD yang hadir bisa memetik pelajaran. Dikatakan, menginjak usianya yang kelima, TKIT Darul Amanah sudah menunjukkan perkembangan cukup signifikan. Dari kuantitas, peminat TK mengalami peningkatan. Dalam setiap angkatannya, antara 40-50 anak ingin sekolah di TK tersebut. Selain itu, dari segi pengenalan masyarakat terhadap TK juga terus mengalami peningkatan.

Lebih Lanjut dikatakan, disini ada TK sekaligus PAUD. Karena sifatnya Islam terpadu, maka di sini ada sentuhan-sentuhan keislaman disamping sentuhan umum yang biasanya. (rdr)


--==oOo==--

Tidak ada komentar:

Posting Komentar