Kamis, 12 Maret 2009

TIGA UNSUR KEKUATAN UNJUK KEKUATAN



Persiapan pengamanan (pam) Pemilu 2009 di Kabupaten Kuningan, terus dimantapkan, dengan digelanyar pasukan gabungan dari TNI, Polri, Satpol PP, dan Tim Reaksi Cepat (TRC) Linmas Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbanglinmas) Kuningan di kompleks Pendapa Paramarta, kemarin (11/3). Mereka menggalang kebersamaan untuk mengawal dan menyukseskan agenda Pemilu 2009.

Suasana berbeda terlihat sejak pagi pukul 08.00. Ratusan personel dari empat lembaga pengamanan bersatu. Mereka kompak dan berbaur satu sama lain tanpa melihat perbedaan seragam dan atribut. Untuk kali pertama juga, jagat Kuningan disuguhi perbauran langka TNI dan Polri. Aksi kekompakan lebih menarik ditunjukkan dalam unjuk kekuatan pasukan gabungan PAM Pemilu 2009 pascaupacara gelar pasukan. Dari Pendapa Paramarta, mereka melakukan longmarch ke Jalan Siliwangi, masuk ke Jl Syekh Maulana Akbar dan memutar ke Jalan Pramuka hingga finis di area parkir Pendopo Setda.

Di sepanjang jalan, pemandangan langka tersebut menjadi tontonan menarik para pengguna jalan dan mayarakat sekitar. Yel yel penyemangat, serta lagu-lagu kebangsaan turut menjadi pewarna longmarch pasukan. Di jalan kendaraan baik roda dua maupun roda empat juga harus rela berhenti dulu guna memberi kesempatan pasukan gabungan pam pemilu lewat. Ikut memimpin rombongan, Kapolres AKPB Nurullah SH, Dandim 0615 Letkol Arm Mulyono, Kasatpol PP Indra Purwantoro SIP, dan Kasubid SDM dan Linmas Yudianto SH. Tiba di Pendopo, seluruh pasukan semakin menunjukkan kebersamaannya. Mereka berbaur berjoget ria dengan pemandu lagu oleh kapolres dan Dandim 0615.

Dandim 0615 Kuningan, Letkol Arm Mulyono usai gelar pasukan,mengatakan, sebagai tentara, pihaknya bertekad untuk ikut membantu Polri dalam pengamanan Pemilu 2009, meskipun TNI jelas tidak boleh berada di TPS. Bahkan, selain angkatan darat (AD), TNI juga siap menerjunkan Angkatan Laut (AL) dengan pembagian wilayah pengamanan tertentu. TNI sifatnya membantu pengamanan oleh Polri. Jika dalam kondisi darurat, TNI diminta bantuannya harus siap. Kami sendiri akan mengerahkan seluruh kekuatan yang ada untuk ikut pam pemilu.

Kepala Bakesbanglinmas, Drs H Adjang Supardi MSi melalui Kasubid SDM dan Linmas Yudianto SH merasa bangga bisa menjadi bagian dari PAM Pemilu 2009. Kebetulan, pihaknya sudah memiiki TRC (tim reaksi cepat) Linmas. Dimana dengan TRC, kami selalu siap memberikan bantuan pengamanan maupun bantuan tenaga lainnya untuk masyarakat, kapan pun dan di mana pun. (rdr)



--==oOo==--

TERMINAL TIPE A RESMI DIOPERASIKAN





Setelah melakukan persiapan secara matang, akhirnya Terminal Tipe A Kertawangunan mulai difungsikan Pemkab Kuningan. Kemarin (11/3), terminal elit tersebut resmi dioperasikan dengan mengubah trayek angkutan seperlunya.

Pantauan Kuningannews engoperasian terminal, berjalan lancar angkutan baik dari arah timur maupun arah kota, transit di terminal tersebut. Begitu juga angkutan besar seperti bus antarkota, seluruhnya transit di terminal itu. Aktivitas terlihat norma.

Petugas Dinas Perhubungan dengan sigap melakukan pengaturan dengan baik. Yang terlihat, terminal angkutan kecil ditempatkan di sebelah utara, sedangkan bus di tengah terminal. Hanya saja di hari pertama, aktivitas di terminal tipe A masih sepi.
.
Meskipun terminal tipe A mulai beroperasi, tapi Terminal Cirendang masih tetap difungsikan pemerintah. Hal itu guna mengatasi keluhan-keluhan para sopir angkot 03 jurusan Pasar Baru-Cirendang, angkot 04 Pramuka-Cirendang, angkot 06 Ancaran-Cirendang, angkot 08 Lengkong-Cirendang dan angkot 09 Cirendang-Cigugur. Begitu juga, angkutan elf juga masih transit di Cirendang. Khususnya elf jurusan Cirebon-Cirendang atau Cirendang-Cikijing. Beda halnya dengan bus tiga per empat, mereka tetap harus transit di terminal tipe A. Keluhan para sopir belum terdengar. Beda dengan masa uji coba beberapa waktu lalu, dimana pengoperasian terminal diwarnai aksi unjuk rasa.(rdr)



--==oOo==--


DPRK ACEH TIMUR BELAJAR INFRASTRUKTUR





Harumnya nama Kuningan dalam segi pembangunan infrastruktur, rupanya tercium sampai ke ujung barat Indonesia, Nangroe Aceh Darusalam (NAD). Terbukti, kemarin (11/3), anggota legislatif Kabupaten Aceh Timur NAD mengunjungi Kabupaten Kuningan untuk studi banding terkait pembangunan infrastruktur.

Rombongan yang dipimpin Ketua Komisi DPRK Aceh Timur Zulkifli Budiman SE tersebut berjumlah sekitar 10 orang. Selain jajaran anggota Komisi C, tampak ikut studi banding direktur PDAM Aceh Timur dan beberapa pejabat PU daerah tersebut. Mereka diterima oleh Plt Sekda, Drs H DJamaludin Noer MM dan para pejabat pemkab di aula setda.

Ketua Komisi DPRK Aceh Timur Zulkifli Budiman SE menyebutkan, kunjungan kerjanya itu dalam rangka ingin mengetahui keberhasilan pembangunan infrastruktur di Kota Kuda. Sebelum menggelar pertemuan di aula setda pukul 13.00, mereka mencoba mengunjungi sejumlah desa di Kuningan.Hasil pengamatan pihaknya jalan-jalan di Kabupaten Kuningan nyaris beraspal sampai ke pelosok desa. Bahkan sebagian besar jalan telah dihotmiks.

Kondisi seperti itu, tidak sama dengan daerahnya. Di Aceh timur, banyak pembangunan inftrastuktur yang belum terjamah. Bahkan, jalan antarkecamatan saja masih ada yang sulit dilalui. Pihaknya berusaha meniru Kabupaten Kuningan dalam upaya membangun infrastruktur.

Dalam pertemuan tersebut, pembahasan tidak hanya menyangkut soal jalan saja. Melainkan juga membahas soal pemenuhan kebutuhan air dan juga keberhasilan Kuningan di bidang pertanian. Aceh Timur ingin belajar ke Kuningan bagaimana mengembangkan sektor pertanian karena secara topografi memliki kesamaan dengan Aceh Timur.(rdr)



--==oOo==--


DJAMALUDIN NOER RESMI JADI SEKDA




Teka-teki siapa pengganti sekda pasca ditinggalkan Drs H MOmon Rochmana MM, akhirnya terjawab. Sesuai prediksi, Plt Sekda Drs H Djamaludin Noer MM diambil sumpah sekaligus dilantik menjadi sekda definitif oleh Bupati H Aang Hamid Suganda di Pendopo Setda, kemarin (12/3).

Proses pelantikan berlangsung khidmat dan dihadiri hampir seluruh pejabat teras pemkab. Dalam sambutannya, Bupati Aang menjelaskan, pengangkatan Sekda Djamal didasari karena sekda sebelumnya Drs H Momon Rochmana MM telah mencapai batas usia pensiun per September 2008 sehingga perlu diangkat sekda baru untuk mengisi kekosongan jabatan tersebut.
.
Pelantikan, menurut bupati Kuningan, sekaligus menjawab pertanyaan yang selalu mengemuka di tengah mesyarakat tentang suksesi sekda. Karena itu, pihaknya berharap semua komponen masyarakat bisa memberikan support atas pengangkatan sekda baru itu. Proses pengangkatan sekda dilakukan melalui proses panjang. Dimulai dari pengajuan calon sekda sesuai Permendagri No 5/2005 tentang Pedoman Penilaian Calon Sekda, serta pejabat struktural eselon II di lingkungan kabupaten/kota kepada mendagri melalui gubernur Jabar. Setelah itu baru diturunkan rekomendasi calon sekda dari mendagri ke gubernur Jabar untuk ditetapkan pengangkatannya dengan surat Keputusan Gubernur No 133/Kep.420-BKD/2009, pelantikan berdasarkan Surat Gubernur Jabar No 821.2/941/Bangrir tentang Pelimpahan Wewenang Pelantikan Sekda Kuningan dari Gubernur Jabar ke Bupati Kuningan.

Bupati Aang juga mengingatkan kepada seluruh pejabat bahwa jabatan adalah amanah, yang wajib diaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab. Dengan begitu, pihaknya berharap dalam bekerja dengan sungguh-sungguh dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan sesuai prinsip good governance. Hingga akhirnya akan berdampak pada terciptanya pelayanan prima masyarakat ke masyarakat.(rdr)


--==oOo==--


LPPL SUDAH PROSES PERIJINAN




Terkait perizinan radio dan Tv lokal di Kuningan, itu sudah diproses oleh Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL). Proses perizinan tersebut sudah di Depkominfo dengan melengkapi segala persyaratan yang harus dipenuhi.

Anggota Dewan Pengawas LPPL Kuningan, Teddy Suminar(12/3) mengatakan, memang satu-satunya kabupaten di Jawa Barat yang sudah memiliki Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) yang didasarkan Peraturan Daerah adalah Kabupaten Kuningan. Itu sebuah bukti bahwa tingginya komitmen dari Pemerintah Daerah untuk membentuk Lembga Penyiran sesuai Undang-undang yng berlaku.Dan sekarang ini telah menjadi rujukan untuk kabupaten lainnya tidak hanya jawa barat tetapi dari luar jawa barat pun ada seperti Kabupten Banjarnegara Jawa Tengah , tentu akan menjadi kebanggaan kita semua.

Dilanjutkan, sejak di bentuknya Lembaga tersebut, LPPL telah melakukan proses perizinan tidak hanya Radio yakni Kuningan FM. Melainkan juga Televisi Lokal yaitu Televisi Kuningan (tvku). Proses perijinan tersebut, sudah di Depkominfo.
Semua persyaratan sudah dipenuhi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, jadi masalah frekwensi kami serahkan kepada yang berwenang dalam hal Depkominfo melalui Balai Monitoring Frekuensi (Balmon) Bandung.

Lebih lanjut ia mengatakan, bahwa LPPL telah dijamin Undang-undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran. Juga dijamin oleh Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2005 tentang Lembaga Penyiaran Publik. Disitu dituliskan bahwa setiap Pemerintah Daerah yang telah memiliki LPPL mempunyai hak 20 % dari alokasi Frekwensi yang ada di wilayah tersebut. Baik untuk penyiaran Radio maupun Televisi Lokal. (rdr)


--==oOo==--

Tidak ada komentar:

Posting Komentar