Kamis, 05 Maret 2009

JANGAN HANYA JADI OBJEK PEMILU



Menjelang pemilu legislatif yang kurang lebih tinggal 1 bulan, kalangan pemuda tampaknya menjadi bidikan parpol maupun caleg. Hal ini karena, kaum muda memiliki peranan yang sangat penting dalam memberikan kontribusi terhadap negara. Suaranya dalam pemilu cukup signifikan, karena diperkirakan 50 persen dari total pemilih di Kota Kuda adalah pemuda.

Kepala Bidang Inkom Badan Komunikasi Kearsipan dan Perpustakaan (BKKP), Drs Dedi Kusnadi MSi (5/3) mengatakan, suhu politik menjelang pemilu yang tinggal sebulan lagi itu mulai memanas. Diprediksi dalam fenomena pemilu sekarang, gesekan politik tidak hanya terjadi antarpartai politik tetapi juga antarcalon legislatif, baik yang berbeda partai maupun dalam lingkungan partainya sendiri.

Bagi generasi muda yang memosisikan sebagai subjek, tentunya akan memanfaatkan momen pemilu itu sebagai peluang untuk menyalurkan energi politiknya dalam mendorong terjadinya perubahan politik ke arah tatanan pembangunan yang lebih baik. Idealisme, patriotisme, dan semangat perubahan , akan menggerakkan pemuda dalam menentukan pilihan-pilihan ideal.
Dalam hal ini bagi calon anggota legislatif yang kredibel, visioner, dan prospektif akan menjadi prioritas pilihan mereka.

Dikatakan Kabid Inkom, yang menjadi tantangan bagi pemuda adalah kecenderungan pihak-pihak tertentu di luar pemuda yang akan menanfaatkannya menjadi objek politik dalam pemilu. Mereka akan menarik pemuda menjadi alat politik untuk digerakkan sesuai kepentingan dalam rangka memenuhi ambisi politik.

Menurutnya, perilaku politik yang siap menang dan tidak siap kalah masih mewarnai pelaksanaan demokrasi di Indonesia.
Berangkat dari fenomena tersebut, untuk menghindari terjadinya pemanfaatan pemuda sebagai objek politik dalam pemilu dipandang perlu adanya peningkatan peran pendidikan politik bagi pemuda. Baik di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, dan internal partai politik itu sendiri yang mencakup substansi tentang hak, kesadaran partisipasi politik, etika, moralitas, dan demokrasi dalam berpolitik.

Melalui pendidikan politik, diharapkan pemuda tidak hanya sebatas menjadi objek politik. Melainkan mampu mewarnai terselenggaranya pemilu yang berkualitas, demokratis, dinamis, dan kondusif sesuai dengan komitmen Pemkab Kuningan yang mencanangkan Kuningan Sukses Pemilu 2009. (rdr)


--==oOo==--

Tidak ada komentar:

Posting Komentar