Kamis, 19 Februari 2009

ONGKOS NAIK GAJI LEBIH MAHAL



Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Indonesia (Amphuri) menunjukkan kiprah baiknya untuk lebih meningkatkan pelayanan haji dan umrah bagi masyarakat. Sebagai penguatan, Amphuri menggelar musyawarah besar (mubes) perdananya di convention hall Grage Hotel Spa Sangkanhurip, Kecamatan Cilimus belum lama ini. Berbagai pembahasan penting dilakukan dalam mubes. Selain mempertanggungjawabkan kinerja kepengurusan, evaluasi, penyusunan program ke depan, serta pemilihan pengurus baru Amphuri, mubes juga membahas langkah konkret Amphuri dalam meningkatkan pelayanan haji dan umrah.

Ketua Amphuri, H Fandi Ahmad mengungkapkan, Amphuri memiliki beberapa masalah yang perlu dipecahkan bersama. Mengenai organisasi, dualisme asosiasi di lingkungan penyelenggara haji dan umrah membingungkan, baik secara eksternal kepada mitra kerja maupun secara internal kepada para penyelenggara, baik PIHK maupun PPIU. karena itu, perlu diambil langkah untuk memperkecil dualisme tersebut. Secara eksternal, diperlukan langkah untuk memperkuat legalitas Amphuri. Sedangkan secara internal harus ada kegiatan yang bisa memperkokoh soliditas anggota.

Menurut H Fandi Ahmad, minat muslim Indonesia untuk menunaikan ibadah umrah setiap tahun semakin meningkat. Sehingga, prospek usahanya semakin baik. Namun, kondisi itu seringkali terkendala adanya faktor eksternal, salahsatunya umrah overstay. Ke depan kita perlu meminimalisasi munculnya overstay agar iklim usaha ini lebih sehat. Masalah lain yang sedang dicarikan solusinya adalah terkait adanya rencana muasasah untuk melakukan diferensiasi harga armina sesuai lokasi tenda di Mina, sehingga menyebabkan harga tinggi. Masalah tersebut harus diatasi dengan melakukan negosiasi yang kuat dan lebih awal dengan pihak muasasah agar harga armina bisa ditekan sekurang-kurangnya sama dengan harga tahun 1429 Hijriah.

Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Prof DR H Iskandar memuji keberhasilan Amphuri dalam menekan biaya armina yang dulu tidak terkontrol. Proses negosiasi Amphuri dengan para pihak terkait sudah berjalan dengan baik. Itu jelas sangat menguntungkan Indonesia.
Namun terdapat beberapa catatan penting, yang juga harus diperhatikan Amphuri ke depan. Salahsatunya pengurusan barcode yang memerlukan langkah kreatif Amphuri agar cost pengurusannya bisa berkurang. Selain itu, pengurusan penerbangan dalam pesawat juga perlu turun tangan pihak Amphuri.Selama ini, biaya penerbangan haji tidak sama dengan biaya TKI. Biaya TKI jauh lebih murah dibanding biaya naik haji. (rdr)





PETANI NUSAHERANG PANEN PADI DEMPLOT SRI



Sejumlah petani yang tergabung dalam wadah Kelompok Tani Nusa Jaya, Desa Nusaherang Kecamatan Nusaherang, kemarin(19/2), mengadakan Panen Padi Demontrasi Plot(Demplot) Sistem of Rice Intensification (SRI) dan Sekolah Lapang (SL), di hamparan sawah seluas satu hektar yang merupakan lahan usaha tani desa tersebut.

Ketua Kelompok Tani Nusa Jaya, Dadi Roliyadi, menyatakan, berdasarkan sampel (ubinan), dari lahan seluas 100 bata hasilnya diperoleh 13 kwintal gabah kering giling.Hasil itu di luar perkiraan, mungkin panennya pada saat musim hujan. Jika pada musim gadu dua, diperkirakan hasil panen satu hektare ini bisa mencapai 90,4 kuintal.

Kendati demikian, Dadi berharap agar kegiata semacam itu bisa berkelanjutan, terutama untuk meningkatkan pengetahuan bagi para petani, sehingga dapat mendukung Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN). (rdr)

2 komentar:

  1. MARI KITA BUAT PETANI TERSENYUM KETIKA PANEN TIBA
    dengan tanam padi pola gabungan SRI, PO, dan sistem JAJAR LEGOWO

    Petani kita sudah terlanjur memiliki mainset bahwa untuk menghasilkan produk-produk pertanian berarti harus gunakan pupuk dan pestisida kimia.
    NPK yang antara lain terdiri dari Urea, TSP dan KCL serta pestisida kimia pengendali hama sudah merupakan kebutuhan rutin para petani kita, dan sudah dilakukan sejak 1967 (masa awal orde baru) hingga sekarang.
    Produk hasil pertanian mencapai puncaknya pada tahun 1984 pada saat Indonesia mencapai swasembada beras dan kondisi ini stabil sampai dengan tahun 1990-an. Capaian produksi padi saat itu bisa 6 -- 8 ton/hektar.
    Petani kita selanjutnya secara turun temurun beranggapan bahwa yang meningkatkan produksi pertanian mereka adalah Urea, TSP dan KCL, mereka lupa bahwa tanah kita juga butuh unsur hara mikro yang pada umumnya terdapat dalam pupuk kandang atau pupuk hijau yang ada disekitar kita, sementara yang ditambahkan pada setiap awal musim tanam adalah unsur hara makro NPK saja ditambah dengan pengendali hama kimia yang sangat merusak lingkungan dan terutama tanah pertanian mereka semakin rusak, semakin keras dan menjadi tidak subur lagi.
    Sawah-sawah kita sejak 1990 hingga sekarang telah mengalami penurunan produksi yang sangat luar biasa dan hasil akhir yang tercatat rata-rata nasional hanya tinggal 3, 8 ton/hektar (statistik nasional 2010).

    Tawaran solusi terbaik untuk para petani Indonesia agar mereka bisa tersenyum ketika panen, maka tidak ada jalan lain, perbaiki sistem pertanian mereka, ubah cara bertani mereka, mari kita kembali kealam.

    System of Rice Intensification (SRI) yang telah dicanangkan oleh pemerintah (SBY) beberapa tahun yang lalu adalah cara bertani yang ramah lingkungan, kembali kealam, menghasilkan produk yang terbebas dari unsur-unsur kimia berbahaya, kuantitas dan kualitas, serta harga produk juga jauh lebih baik.
    SRI sampai kini masih juga belum mendapat respon positif dari para petani kita, karena pada umumnya petani kita beranggapan dan beralasan bahwa walaupun hasilnya sangat menjanjikan, tetapi sangat merepotkan petani dalam proses budidayanya.

    Selain itu petani kita sudah terbiasa dan terlanjur termanjakan oleh system olah lahan yang praktis dan serba instan dengan menggunakan pupuk dan pestisida kimia, sehingga umumnya sangat berat menerima metoda SRI ini.
    Mungkin tunggu 5 tahun lagi setelah melihat petani tetangganya berhasil menerapkan metode tersebut.

    Kami tawarkan solusi yang lebih praktis yang perlu dipertimbangkan dan sangat mungkin untuk dapat diterima oleh masyarakat petani kita untuk dicoba, yaitu:

    "BERTANI DENGAN POLA GABUNGAN SISTEM SRI DIPADUKAN DENGAN PENGGUNAAN PUPUK ORGANIK AJAIB SO / AVRON / NASA + EFFECTIVE MICROORGANISME 16 PLUS (EM16+), DENGAN SISTEM JAJAR LEGOWO", hasilnya lebih baik, bisa meningkat 1 -- 4 kali disbanding pola bertani biasa.

    Cara gabungan ini hasilnya tetap PADI ORGANIK yang ramah lingkungan seperti yang dikehendaki pada pola SRI, tetapi cara pengolahan tanah sawahnya lebih praktis, dan hasilnya bisa meningkat 100% — 400% dibanding pola tanam konvensional seperti sekarang.

    Ditunggu komentarnya di omyosa@gmail.com, atau di 02137878827, 081310104072, atau bisa juga komentar langsung di http://frigiddanlemahsahwat.blogspot.com/2011/07/pertanian-pembangunan-pertanian.html

    BalasHapus
  2. MARI KITA BUAT PETANI TERSENYUM KETIKA PANEN TIBA
    dengan tanam padi pola gabungan SRI, PO, dan sistem JAJAR LEGOWO .... lanjutan



    PUPUK ORGANIK AJAIB SO/AVRON/NASA merupakan pupuk organik lengkap yang memenuhi kebutuhan unsur hara makro dan mikro tanah dengan kandungan asam amino paling tinggi yang penggunaannya sangat mudah,
    sedangkan EM16+ merupakan cairan bakteri fermentasi generasi terakhir dari effective microorganism yang sudah sangat dikenal sebagai alat composer terbaik yang mampu mempercepat proses pengomposan dan mampu menyuburkan tanaman dan meremajakan/merehabilitasi tanah rusak akibat penggunan pupuk dan pestisida kimia yang tidak terkendali,
    sementara itu yang dimaksud sistem jajar legowo adalah sistem penanaman padi yang diselang legowo/alur/selokan, bisa 2 padi selang 1 legowo atau 4 padi selang 1 legowo dan yang paling penting dalam tani pola gabungan ini adalah relative lebih murah.

    CATATAN:
    1. Bagi Anda yang bukan petani, tetapi berkeinginan memakmurkan/mensejahterakan petani sekaligus ikut mengurangi tingkat pengangguran dan urbanisasi masyarakat pedesaan, dapat melakukan uji coba secara mandiri system pertanian organik ini pada lahan kecil terbatas di lokasi komunitas petani sebagai contoh (demplot) bagi masyarakat petani dengan tujuan bukan untuk Anda menjadi petani, melainkan untuk meraih tujuan yang lebih besar lagi, yaitu ANDA MENJADI AGEN SOSIAL penyebaran informasi pengembangan system pertanian organik diseluruh wilayah Indonesia.
    2. Cara bertani organik tidak saja hanya untuk budidaya tanaman padi sawah, tetapi bisa juga untuk berbagai produk-produk Agro Bisnis yang meliputi pertanian (padi, palawija, buah dan sayuran), perkebunan, perikanan, dan peternakan.

    Hasil panen setelah menggunakan Pupuk Ajaib SO
    Kesaksian untuk tanaman pertanian tanpa pestisida kimia, dan perangsang tumbuh tambahan lainnya :
    * Cabe Organik bias mencapai 6 kg/pohon, dan umur tanaman bisa sampai 3 tahun.
    * Padi Organik bias mencapai rata-rata 16—24 ton / hektar.
    * Bawang Merah Organik bisa mencapai diatas 24--36 ton / hektar
    * Jamur Tiram Organik bisa meningkat 300 % dari biasanya, dan bebas ulat !
    * Bawang Daun Organik bisa mencapai rata-rata 1 kg/batang
    * Kol Organik bisa mencapai rata-rata 5-8 kg/pohon
    * Sawit yg sudah tidak produktif bisa kembali lagi produktif, sedangkan yg diberi pupuk
    kimia tidak ada perubahan
    Kesaksian untuk hewan dan ikan tanpa vaksin, antibiotik, dan vitamin lainnya :
    * Nila 3cm dirawat 2 minggu bisa sebesar umur 2 bulan padahal pakannya hanya
    ampas tahu & bekatul.
    * Bebek afkir yang biasanya telurnya hanya 10% bisa meningkat jadi 50% lebih.
    * Sapi beratnya meningkat di atas 1,5 kg/hari padahal pakannya hanya daun-
    daunan saja.
    * Broiler bisa panen pada hari ke 28-29 berat 1,5-1,7 kg
    * Pembibitan lele angka kematian bisa sampai pada 0%
    * Budidaya belut bibit 3 bulan bisa mencapai berat rata-rata 500 gram/ ekor
    * Lele 5—7 cm bisa panen dalam waktu 29 hari

    Semoga petani kita bisa tersenyum ketika datang musim panen.

    AYOOO PARA PETANI DAN SIAPA SAJA YANG PEDULI PETANI!!!! SIAPA YANG AKAN MEMULAI? KALAU TIDAK KITA SIAPA LAGI? KALAU BUKAN SEKARANG KAPAN LAGI?

    Anda siap menjadi donatur bagi pekerja sosial agen penyebaran informasi, atau Anda sendiri merangkap sebagai pekerja sosial agen penyebaran informasi itu dilokasi sekitar anda berada, atau pada wilayah yang lebih luas lagi diseluruh Indonesia?

    Ditunggu komentarnya di omyosa@gmail.com, atau di 02137878827, 081310104072, atau bisa juga komentar langsung di http://frigiddanlemahsahwat.blogspot.com/2011/07/pertanian-pembangunan-pertanian.html

    BalasHapus